Friday, October 25, 2013

Prosesi Upacara Adat Kawin Cai dari Kuningan






Ratusan warga di Desa Balong Dalem dan Desa Manis kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan menggelar upacara adat bernama ”Kawin Cai”.

Tradisi ini dilakukan warga untuk memanggil hujan yang sudah hampir enam bulan tidak membasahi daerah tersebut. Upacara adat tersebut selalu digelar setiap tahun di saat masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air khususnya untuk mengairi area persawahan sebagai mata pencaharian mereka.

Upacara Kawin Cai merupakan adat warga Jalaksana yang menyatukan air dari dua mata air berbeda dengan harapan Tuhan segera memberikan berkahnya menurunkan hujan dan mengembalikan kesuburan tanah yang kering akibat kemarau panjang. Prosesi adat Kawin Cai ini berawal dari mata air Cikandaga Balong Dalem di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana.

Oleh dua orang punggawa desa, air itu diambil dengan menggunakan kendi atas restu kuncennya, kemudian dibawa ke sumber mata air Tujuh Sumur di Cibulan di Desa Maniskidul yang jaraknya mencapai 5 km dengan menggunakan kendi yang sama dengan berjalan kaki. Percampuran air dari dua mata air yang telah didoakan itu lalu dibawa dan diarak kembali ke Balong Dalem untuk dialirkan bersama di titik mata air Cikandaga.

Dengan doa itu, masyarakat Jalaksana meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menurunkan hujan dan membebaskan masyarakat dari kekeringan yang sudah berlangsung lama. Usman Efendi, Kuwu Balong Dalem, mengatakan, tradisi Kawin Cai ini merupakan tradisi leluhur masyarakat Jalaksana yang sudah berlangsung turun temurun. Ritual ini selalu diselenggarakan pada Kamis, malam Jumat Kliwon, pada September atau Oktober dan selalu diselenggarakan setelah salat zuhur.

Tujuan Kawin Cai ini, kata Usman,adalah untuk memanggil hujan yang sudah lama tidak turun karena kemarau. Sementara itu, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda yang turut menyaksikan upacara adat mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan budaya masyarakat Jalaksana yang hingga kini masih lestari.Menurut dia,kearifan lokal ini mengandung banyak nilai positif, baik terhadap masyarakat juga pada alam sekitar.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews